Abad ke 16 Bahasa dan Sastra Inggris (Masa Transisi atau Renaissance)
Sir Thomas Wyatt
Karya
sastra yang banyak ditemui pada masa abad ke enam belas ini adalah
sonnet. Contohnya adalah sonnet yang berjudul ‘Whoso list to hunt’ yang
merupakan karya dari Sir Thomas Wyatt pada tahun 1526.
Puisi
ini merupakan adaptasi dari seorang penyair Itali, Petrarch. Sonnet
adalah salah satu jenis puisi yang memiliki empat belas baris yang mana
Petrach membaginya menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dari
delapan baris sedangkan bagian kedua terdiri dari enam baris. Oleh
karena itulah Sir Thomas Wyatt sering dikenal sebagai figur pada abad
ini. Puisi yang ia hasilkan hampir semuanya bertemakan cinta. Ia
mempunyai hubungan yang dekat dengan Raja Henry VIII bahkan ia
dikabarkan juga mempunyai hubungan spesial dengan Anne Boleyn setelah ia
bercerai dengan seorang putri kerajaan. Ia juga mempunyai seorang anak
yang juga bernama Thomas.
Pujangga lain yang cukup terkenal selain Wyatt adalah Henry Howard dan Earl of Surrey.
Wyatt
saat itu dekat dengan Raja Henry VIII. Raja Henry VIII adalah keturunan
kedua dari Tudor. Ayahnya, Henry VII menjadi raja pada tahun 1485
ketika ia berhasil menggulingkan Richard III. Kemudian Henry VIII
menjadi raja pada tahun 1509.
Masa
setelah itu disebut dengan masa reformasi karena adanya protes yang
menentang dominasi gereja Katolik. Henry meninggal pada tahun 1547
kemudian diteruskan oleh Edward VI ( umur Sembilan tahun ), lalu Lady
Jane Grey ( untuk Sembilan hari ), lalu Mary ( penganut Katolik ), dan
pada tahun 1558 diteruskan oleh Elizabeth I.
Karya
sastra pada zaman ini lebih menekankan pada sisi humanism. Selain itu
salah satu tokoh terkenal yang muncul pada periode ini adalah Thomas
More. Ia menjabat sebagai Lord Chancellor Raja Henry VIII namun
mengundurkan diri pada tahun 1532 karena ia tidak mengakui Henry VIII
sebagai kepala gereja Inggris dan rencana Henry yang ingin menikahi Anne
Boleyn. Akhirnya ia dieksekusi mati pada tahun 1535. Ia menerbitkan
buku yang berjudul Utopia yang merupakan sindirannya akan keadaan
Inggris pada masa itu.
Roger
Ascham, guru dari Elizabeth I sebelum ia menjadi ratu, berpendapat
bahwa dia harus menulis dalam bahasa Inggris walaupun pada masa itu akan
lebih mudah baginya untuk menulis dalam bahasa latin namun mengingat
pentingnya penggunaan bahasa Inggris daripada bahasa yang berlaku dan
digunakan saat itu maka ia menurutinya.
Elizabeth
memberikan toleransi dalam beragama kepada masyarakatnya. Walaupun
kemudian ada perpecahan antara agama Katolik ( bagian utara ) dengan
pemeluk Protestan ( bagian selatan ). Untuk mengatasi permasalahan agama
tersebut, ia lalu membuat UU supremasi dan persamaan pada tahun 1559
dengan menetapkan Aglican sebagai agama resmi bangsa Inggris. Ia juga
menemui masalah krisis hubungan bilateral dengan Spanyol dan juga
Skotlandia.
Namun
masa pemerintahan Elizabeth I bisa dikatakan sebagai periode kejayaan
Inggris karena kemajuan militer dan perkekonomiannya. Masa ini dikenal
juga dengan sebutan The Golden Ages.
Pujangga
yang terkenal pada masa ini adalah Edmund Spenser dengan karya
sastranya yang berjudul The Faerie Queen. Hampir semua karya dari Edmund
Spenser tidak terselesaikan namun tetap menjadi karya besar sepanjang
sejarah. Karya-karyanya sangat kental dengan nuansa Renaissance dengan
mengkritik dominasi dan doktrin katolik pada saat itu.
Ia
juga memuji Ratu Elizabeth I sebagai ratu ideal lewat karyanya walaupun
banyak juga pemberontakan dan perlawanan terhadap Elizabeth I. Edmund
Spenser saat itu telah menuliskan karya sastra menggunakan bahasa
Inggris, ia tidak mau menulis dengan bahasa Latin walaupun bahasa Latin
pada abad ini merupakan bahasa yang sangat umum dipakai di Eropa.
Alasannya ialah ia tidak mau menggunakan bahasa katolik, yaitu bahasa
Latin. Hal tersebut menunjukkan adanya gerakan Renaissance yang kuat
pada saat itu.
Sastrawan
besar lainnya yang hidup pada masa pemerintahan Elizabeth I bahkan
sampai sesudah kematiannya adalah William Shakespeare. Ia terkenal akan
sandiwaranya baik tragedi maupun komedi.
Elizabeth
I meninggal tanpa menikah pada tahun 1603 dan tentunya tidak ada ahli
waris langsung. Setelah kematiannya tersebut, ia lalu digantikan oleh
pamannya yaitu James I.
Sumber referensi :
Peck, John and Martin Coyle. A Brief History of English Literature ( 2002 ).
0 komentar:
Posting Komentar