Our social:

Rabu, 16 Desember 2015

Abad ke 16 Bahasa dan Sastra Inggris (Masa Transisi atau Renaissance)

Sir Thomas Wyatt
Karya sastra yang banyak ditemui pada masa abad ke enam belas ini adalah sonnet. Contohnya adalah sonnet yang berjudul ‘Whoso list to hunt’ yang merupakan karya dari Sir Thomas Wyatt pada tahun 1526.
Puisi ini merupakan adaptasi dari seorang penyair Itali, Petrarch. Sonnet adalah salah satu jenis puisi yang memiliki empat belas baris yang mana Petrach membaginya menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dari delapan baris sedangkan bagian kedua terdiri dari enam baris. Oleh karena itulah Sir Thomas Wyatt sering dikenal sebagai figur pada abad ini. Puisi yang ia hasilkan hampir semuanya bertemakan cinta. Ia mempunyai hubungan yang dekat dengan Raja Henry VIII bahkan ia dikabarkan juga mempunyai hubungan spesial dengan Anne Boleyn setelah ia bercerai dengan seorang putri kerajaan. Ia juga mempunyai seorang anak yang juga bernama Thomas.
Pujangga lain yang cukup terkenal selain Wyatt adalah Henry Howard dan Earl of Surrey.
Wyatt saat itu dekat dengan Raja Henry VIII. Raja Henry VIII adalah keturunan kedua dari Tudor. Ayahnya, Henry VII menjadi raja pada tahun 1485 ketika ia berhasil menggulingkan Richard III. Kemudian Henry VIII menjadi raja pada tahun 1509.
Masa setelah itu disebut dengan masa reformasi karena adanya protes yang menentang dominasi gereja Katolik. Henry meninggal pada tahun 1547 kemudian diteruskan oleh Edward VI ( umur Sembilan tahun ), lalu Lady Jane Grey ( untuk Sembilan hari ), lalu Mary ( penganut Katolik ), dan pada tahun 1558 diteruskan oleh Elizabeth I.
Karya sastra pada zaman ini lebih menekankan pada sisi humanism. Selain itu salah satu tokoh terkenal yang muncul pada periode ini adalah Thomas More. Ia menjabat sebagai Lord Chancellor Raja Henry VIII namun mengundurkan diri pada tahun 1532 karena ia tidak mengakui Henry VIII sebagai kepala gereja Inggris dan rencana Henry yang ingin menikahi Anne Boleyn. Akhirnya ia dieksekusi mati pada tahun 1535. Ia menerbitkan buku yang berjudul Utopia yang merupakan sindirannya akan keadaan Inggris pada masa itu.
Roger Ascham, guru dari Elizabeth I sebelum ia menjadi ratu, berpendapat bahwa dia harus menulis dalam bahasa Inggris walaupun pada masa itu akan lebih mudah baginya untuk menulis dalam bahasa latin namun mengingat pentingnya penggunaan bahasa Inggris daripada bahasa yang berlaku dan digunakan saat itu maka ia menurutinya.
Elizabeth memberikan toleransi dalam beragama kepada masyarakatnya. Walaupun kemudian ada perpecahan antara agama Katolik ( bagian utara ) dengan pemeluk Protestan ( bagian selatan ). Untuk mengatasi permasalahan agama tersebut, ia lalu membuat UU supremasi dan persamaan pada tahun 1559 dengan menetapkan Aglican sebagai agama resmi bangsa Inggris. Ia juga menemui masalah krisis hubungan bilateral dengan Spanyol dan juga Skotlandia.
Namun masa pemerintahan Elizabeth I bisa dikatakan sebagai periode kejayaan Inggris karena kemajuan militer dan perkekonomiannya. Masa ini dikenal juga dengan sebutan The Golden Ages.
Pujangga yang terkenal pada masa ini adalah Edmund Spenser dengan karya sastranya yang berjudul The Faerie Queen. Hampir semua karya dari Edmund Spenser tidak terselesaikan namun tetap menjadi karya besar sepanjang sejarah. Karya-karyanya sangat kental dengan nuansa Renaissance dengan mengkritik dominasi dan doktrin katolik pada saat itu.
Ia juga memuji Ratu Elizabeth I sebagai ratu ideal lewat karyanya walaupun banyak juga pemberontakan dan perlawanan terhadap Elizabeth I. Edmund Spenser saat itu telah menuliskan karya sastra menggunakan bahasa Inggris, ia tidak mau menulis dengan bahasa Latin walaupun bahasa Latin pada abad ini merupakan bahasa yang sangat umum dipakai di Eropa. Alasannya ialah ia tidak mau menggunakan bahasa katolik, yaitu bahasa Latin. Hal tersebut menunjukkan adanya gerakan Renaissance yang kuat pada saat itu.
Sastrawan besar lainnya yang hidup pada masa pemerintahan Elizabeth I bahkan sampai sesudah kematiannya adalah William Shakespeare. Ia terkenal akan sandiwaranya baik tragedi maupun komedi.
Elizabeth I meninggal tanpa menikah pada tahun 1603 dan tentunya tidak ada ahli waris langsung. Setelah kematiannya tersebut, ia lalu digantikan oleh pamannya yaitu James I.
Sumber referensi :
Peck, John and Martin Coyle. A Brief History of English Literature ( 2002 ).

0 komentar:

Posting Komentar