Sejarah Bahasa Inggris : Abad Pertengahan Sastra Inggris (Medieval)
Penaklukan Norman
Pada
tahun 1066 Raja Edward the Confessor yang merupakan keturunan Raja
Alferd dari Wesex meninggal. Sebelumnya pada masa kekuasaanya, sastra
inggris mengalami kemunduran ( terlebih dikarenakan serangan dari
orang-orang Skandinavia ). Setelah kematian Edward, dewan Witan memilih
Harold dari Saxons sebagai penerusnya hal ini dikarenakan Raja Edward
tidak memiliki keturunan. Namun tentu saja keputusan tersebut
menimbulkan banyak pertentangan terutama William, Duke of Normandy dan
Raja Norwegia, Harald, terlebih keduanya masih memiliki hubungan
kekerabatan dengan Edward.
Pada
akhir 1066, dari arah utara pasukan Norwegia menyerbu Inggris namun
berhasil diatasi oleh Harold. Kemudian dari arah selatan, pasukan dari
William dating juga untuk menyerbu, pertempuran ini dikenal dengan
dengan nama the battle of hastings karena tempatnya berlangsung di
Hastings. Pertempuran ini dimenangkan oleh William kemudian tahta raja
Inggris berpindah ke tangan William. Setelah William dari Norman menjadi
raja muncul pertentangan dan perpecahan antara suku Saxons dengan
Norman ( pertentangan ini kemudian berakhir pada masa pemerintahan Raja
Henri I dengan cara ia yang merupakan putra ketiga suku Norman menikahi
keturunan Raja Alfred )
Setelah
itu bahasa Inggris Anglo-Saxon terpengaruh oleh bahasa Normandia (
barat daya Perancis ) terutama para pejaba atau bangsawan yang
menggunakan bahasa Norman sedangkan kaum jelata masih menggunakan bahasa
inggris
Karya sastra yang dihasilkan pada zaman ini bertemakan tentang cinta dan petualangan.
Setelah
William the Conqueror wafat, putra sulungnya William Rufus lalu naik
tahta yang kemudian digantikan oleh Henry I, adik kandung William Rufus.
Kemudian banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting antara lain Perang
Salib ( The Crusades ), lahirnya konstitusi Inggris atau Magna Carta,
Parliement,dan juga Perang seratus tahun.
Raja
Richard I atau disebut Richard The Lion Hearted, putra dari Henry II
merupakan tokoh dalam perang salib. Ia banyak menghasbiskan hidupnya
untuk berperang sedangkan urusan pemerintahan ia serahkan kepada
adiknya, John. Pada masa pemerintahan John, lahirlah Magna Charta yang
berisi kewajiban dan hak kepada penguasa termasuk raja sehingga hal ini
menjadi dasar dari pemerintah monarki konstiusional. Kemudian walaupun
Bangsa Inggris kalah dari Perancis dalam Perang seratus tahun,
kehilangan wilayahnya di Perancis dapat menimbulkan dampak positif untuk
Inggris yang kemudian menjadi titik kesadaran bangsa Inggris akan
nasionalisme dan penggunaan bahasa Inggris seutuhnya. Penyair besar
Geofrey Chaucer dan William Langland memiliki andil dalam meningkatkan
martabat Inggris
Setelah
penaklukan, penggunaan bahasa Inggris mulai tergantikan oleh Latin
yaitu sebagai bahasa untuk pembelajaran dan agama sedangkan bahasa
Perancis Norman menjadi bahasa di dalam gereja dan pemerintahan.
Dari Penaklukan Norman ke periode Chaucer
Pada
tahun 1350 dan 1400, setelah penaklukan, merupakan periode besar sastra
inggris karena munculnya Geoffrey Chaucer, yang merupakan bapak
persajakan Inggris, William Langland, puisi Gawain, dll.
Setelah kenaikan tahta Raja John pada tahun 1199, Inggris menjadi salah satu wilayah perluasan Perancis bagian Utara.
Bahasa
inggris pada masa ini berbeda dengan bahasa Inggris pada zaman Inggris
kuno yaitu dengan banyak menyerap kosa kata Perancis dan penghapusan
beberapa kata German.
Seperti
yang kita ketahui bahwa pada zaman Inggris kuno, karya sastranya
bertemakan heroic age atau heroic culture dimana selalu ada pertarungan
epic dan tokoh legenda atau mitos sedangkan pada masa pertengahan
Inggris, karya sastranya ada yang bertemakan religi ada juga yang
bertemakan romance. Bahkan muncul penulis-penulis wanita yang terkenal
salah satunya adalah Julian dengan karya prosanya yang terkenal, Sixteen Revelations of Divine Love.
Salah
satu perubahan yang kentara pada masa ini adalah mulai kuatnya pengaruh
gereja di Inggris. Bahkan gereja Inggris mulai mengontrol kekuasaan.
Sumber Referensi :
Peck, John and Martin Coyle. A Brief History of English Literature ( 2002 ).
0 komentar:
Posting Komentar