Our social:

Rabu, 16 Desember 2015

Sejarah Bahasa Inggris : Abad Pertengahan Sastra Inggris (Medieval)

Penaklukan Norman
Pada tahun 1066 Raja Edward the Confessor yang merupakan keturunan Raja Alferd dari Wesex meninggal. Sebelumnya pada masa kekuasaanya, sastra inggris mengalami kemunduran ( terlebih dikarenakan serangan dari orang-orang Skandinavia ). Setelah kematian Edward, dewan Witan memilih Harold dari Saxons sebagai penerusnya hal ini dikarenakan Raja Edward tidak memiliki keturunan. Namun tentu saja keputusan tersebut menimbulkan banyak pertentangan terutama William, Duke of Normandy dan Raja Norwegia, Harald, terlebih keduanya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Edward.
Pada akhir 1066, dari arah utara pasukan Norwegia menyerbu Inggris namun berhasil diatasi oleh Harold. Kemudian dari arah selatan, pasukan dari William dating juga untuk menyerbu, pertempuran ini dikenal dengan dengan nama the battle of hastings karena tempatnya berlangsung di Hastings. Pertempuran ini dimenangkan oleh William kemudian tahta raja Inggris berpindah ke tangan William. Setelah William dari Norman menjadi raja muncul pertentangan dan perpecahan antara suku Saxons dengan Norman ( pertentangan ini kemudian berakhir pada masa pemerintahan Raja Henri I dengan cara ia yang merupakan putra ketiga suku Norman menikahi keturunan Raja Alfred )

Setelah itu bahasa Inggris Anglo-Saxon terpengaruh oleh bahasa Normandia ( barat daya Perancis ) terutama para pejaba atau bangsawan yang menggunakan bahasa Norman sedangkan kaum jelata masih menggunakan bahasa inggris
Karya sastra yang dihasilkan pada zaman ini bertemakan tentang cinta dan petualangan.
Setelah William the Conqueror wafat, putra sulungnya William Rufus lalu naik tahta yang kemudian digantikan oleh Henry I, adik kandung William Rufus. Kemudian banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting antara lain Perang Salib ( The Crusades ), lahirnya konstitusi Inggris atau Magna Carta, Parliement,dan juga Perang seratus tahun.
Raja Richard I atau disebut Richard The Lion Hearted, putra dari Henry II merupakan tokoh dalam perang salib. Ia banyak menghasbiskan hidupnya untuk berperang sedangkan urusan pemerintahan ia serahkan kepada adiknya, John. Pada masa pemerintahan John, lahirlah Magna Charta yang berisi kewajiban dan hak kepada penguasa termasuk raja sehingga hal ini menjadi dasar dari pemerintah monarki konstiusional. Kemudian walaupun Bangsa Inggris kalah dari Perancis dalam Perang seratus tahun, kehilangan wilayahnya di Perancis dapat menimbulkan dampak positif untuk Inggris yang kemudian menjadi titik kesadaran bangsa Inggris akan nasionalisme dan penggunaan bahasa Inggris seutuhnya. Penyair besar Geofrey Chaucer dan William Langland memiliki andil dalam meningkatkan martabat Inggris
Setelah penaklukan, penggunaan bahasa Inggris mulai tergantikan oleh Latin yaitu sebagai bahasa untuk pembelajaran dan agama sedangkan bahasa Perancis Norman menjadi bahasa di dalam gereja dan pemerintahan.
Dari Penaklukan Norman ke periode Chaucer
Pada tahun 1350 dan 1400, setelah penaklukan, merupakan periode besar sastra inggris karena munculnya Geoffrey Chaucer, yang merupakan bapak persajakan Inggris, William Langland, puisi Gawain, dll.
Setelah kenaikan tahta Raja John pada tahun 1199, Inggris menjadi salah satu wilayah perluasan Perancis bagian Utara.
Bahasa inggris pada masa ini berbeda dengan bahasa Inggris pada zaman Inggris kuno yaitu dengan banyak menyerap kosa kata Perancis dan penghapusan beberapa kata German.
Seperti yang kita ketahui bahwa pada zaman Inggris kuno, karya sastranya bertemakan heroic age atau heroic culture dimana selalu ada pertarungan epic dan tokoh legenda atau mitos sedangkan pada masa pertengahan Inggris, karya sastranya ada yang bertemakan religi ada juga yang bertemakan romance. Bahkan muncul penulis-penulis wanita yang terkenal salah satunya adalah Julian dengan karya prosanya yang terkenal, Sixteen Revelations of Divine Love.
Salah satu perubahan yang kentara pada masa ini adalah mulai kuatnya pengaruh gereja di Inggris. Bahkan gereja Inggris mulai mengontrol kekuasaan.
Sumber Referensi :
Peck, John and Martin Coyle. A Brief History of English Literature ( 2002 ).

0 komentar:

Posting Komentar